Sabtu, 04 Oktober 2014

Kerinduan

Sejenak rintik air turun di tengah keringnya kemarau di pipi.
Serupa gerimis yang kian lama makin deras mengiringi secercak kerinduan.
Mengintip asa dan sebuah harapan, semoga esok akan cerah.
Kala rindu ini menyala, semua akan terasa seperti tidak ada.
Hanya sebuah kerinduan yang datang bersama bayang yang tak kunjung datang.
Mengoyak sebuah keheningan malam dengan sebuah gerimis diantara kedua mata.
Bintang malam dan rembulan telah hilang karena mendung yang selalu datang.
Semua datang silih berganti. setiap malam hanya itu yang kurasakan.
Sebuah kerinduan yang mendalam.
Kadang aku ingin melihatmu secara nyata, walau hanya dalam mimpi.
Jarak yang memisahkan. 
Disini..
Di tempat ini..
Hanya aku dan kerinduan yang menemani.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;